Saudara yang terkasih ;
Seorang sahabat dari gereja di Semarang mem-broadcast soal adanya seminar di bulan September. Seminar tentang tarian, atau tambourine. Sahabat kami dari Semarang ini memang aktif di bidang pelayanan tari-tarian, termasuk di dalamnya tambourine. Sejak masa remaja dulu, sampai sekarang dia sudah menjadi ibu dari seorang anak ABG, dia tetap menari untuk TUHAN di gerejanya. Selain melatih tari karena dia punya kursus tari, dia terus menari hampir di setiap minggu dalam kebaktian umum. Dia berkata, bahwa seminar kali ini, pembicaranya adalah seorang nenek-nenek berumur kira-kira 69 tahun, yang sampai umur segitupun dia masih giat menari untuk TUHAN. Dan sahabat kami berkata,”Aku juga mau mencontoh beliau, aku mau terus menari, sampai umur berapapun. Selagi aku masih punya kekuatan yang dari TUHAN !”
Saudara, sebuah tekad yang luar biasa. Dan itu juga menjadi tekad kami. Selagi tenaga masih ada, masih ada tahun-tahun yang bisa kami lewati, kami akan terus melayani TUHAN di bidang yang TUHAN sediakan untuk kami kerjakan. Entah itu berkotbah, berdoa, main musik, menyanyi, dan lain-lain. Mengapa langkah harus terhenti saat usia mulai menua? Bukankah harusnya roh kita semakin menyala untuk melayani TUHAN? DIA yang sudah begitu setia menyertai serta memberkati di sepanjang hidup kita, sudah selayaknya kita balas dengan kesetiaan melayani-NYA, sampai akhir hidup kita.
Melayani, melayani, lebih sungguh…
Melayani, melayani, lebih sungguh…
TUHAN lebih dulu melayani kepadaku…
Melayani, melayani, lebih sungguh….
Ary dan Ester Handoko