Saudara yang terkasih ;
Dalam suatu kesempatan ketika kami masih berjemaat di gereja di Jakarta, kami pernah mengunjungi sebuah panti asuhan Kristen. Di panti ini, terdapat puluhan anak laki-laki dan anak perempuan yang diasuh. Kami diberi kesempatan untuk melihat-lihat ke kamar mereka, dan hati kami trenyuh melihat deretan kasur kamar anak-anak perempuan. Di atas masing-masing kasur, ada sebuah boneka untuk menemani mereka tidur. Dan karena mungkin sudah terlalu sering dipeluk setiap malam, boneka-boneka yang tergeletak di tiap kasur itu sudah jelek-jelek, warnanya sudah tidak jelas lagi. Boneka beruang putih sudah berubah warna menjadi abu-abu dan nampak kotor. Tetapi boneka itu tidak bisa diganti, karena mereka tidak punya mainan lain selain daripada yang ada itu saja.
Saudara, dalam Natal kali ini, sekolah minggu Karang Asem mempunyai rencana untuk membuat pohon Natal dari mainan dan boneka bekas yang sudah tak terpakai lagi. Dan setelahnya, semua mainan akan disumbangkan ke Panti Asuhan yang nanti akan ditentukan. Untuk seorang anak, mainan adalah sesuatu barang yang sangat mereka idam-idamkan, dan mereka akan lebih senang diberi mainan daripada diberi baju atau coklat misalnya. Mungkin untuk kita yang dewasa, mainan tidak ada artinya, tapi buat mereka, itu adalah hal yang besar. Marilah kita mau mulai mengumpulkan setiap mainan bekas yang mungkin masih kita miliki di rumah, untuk disumbangkan kepada anak-anak yang tidak memilikinya. Buat kita, itu tidak berarti…..buat mereka, itu hadiah yang luar biasa…..
Waktu kecil kita merindukan Natal
Hadiah yang indah dan menawan…
Ary dan Ester Handoko