Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari pernyataan ALLAH, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil

Ibrani 5 : 12 - 13

16 Oktober 2016

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Saudara yang terkasih ;

Baru beberapa bulan ini, oleh seorang Jemaat, kami diperkenalkan dengan seorang ibu tukang pijat yang sudah menjadi langganannya sejak lama. Rupanya ibu ini sudah cukup terkenal dengan profesi pijat memijatnya, buktinya dia punya pelanggan cukup banyak juga. Namun ada hal menarik dari cara pijatnya yang tidak mainstream atau biasa-biasa saja. Ibu pemijat ini, mempunyai senjata andalan selain pijatannya. Dia biasanya menggunakan semacam kerokan, untuk mengeluarkan angin dari sekujur tubuh ‘pasien’nya. Biasanya tanpa terkecuali dari punggung sampai dada, bahkan ke tangan dan kaki (kalau diperlukan) akan dikeroknya tanpa ampun. Apakah sakit? Tentu saja sakit, karena setelah itu tampak seluruh tubuh akan kemerahan semua terkena ‘hajaran’ kerokan sang ibu pijat. Tetapi bisa dirasakan setelahnya, seluruh tubuh akan merasa enteng dan sembuh dari segala rasa pegal serta masuk angin.

Saudara, kisah ibu pijat dan kerok ini mengingatkan kami akan ayat di atas. TUHAN berkata kepada kita, yang diperlukan kita sebagai jemaat dewasa seharusnya adalah makanan keras. Didikan keras. Apa artinya ? Yaitu firman yang berbobot, menegur, mengingatkan, membuat kita berbalik dari kejahatan. Bukan sekedar firman yang lembut serta meninabobokan. Firman yang berbicara tentang berkat memang perlu, tetapi firman yang strict, menegur dengan keras juga diperlukan untuk pertumbuhan rohani kita. Seperti kerokan ibu pijat tadi. Jika ia hanya memijat dengan lembut dan tidak dengan tenaga, jika dia tidak mengerok dengan keras, segala ‘angin bandel’ tidak akan musnah dari tubuh si sakit. Justru tindakan keras itu diperlukan, untuk menyembuhkan pasiennya. 

Saudara, bila suatu saat kita ditegur oleh firman, sanggupkah kita menerimanya dengan lapang dada ? Semuanya itu bekerja untuk kebaikan, untuk mendewasakan rohani kita. Menjadikan kita pengikut KRISTUS yang militan dan tahan uji. Terimalah segala firman yang diberikan, dan kita akan diberkati karenanya. 

 

Ary dan Ester Handoko