Saudara yang terkasih ;
Seorang dosen yang mengajar di perkuliahan anak kami memberikan tugas yang sangat amat banyak kepada mahasiswanya. Padahal mata kuliah yang diambil itu hanya 2 sks, tapi tugasnya luar biasa banyak. Ada kuis setiap kali pertemuan, ada diskusi di setiap kali pertemuan juga. Hasil diskusi harus dikumpulkan besoknya dan setelah itu mempresentasikan di depan kelas. Disuruh baca dan bikin resensi buku itu. Ada paper dengan referensi minimum 10 buku. Disuruh bikin bagan kotbah dan dikotbahkan. Ada proyek penginjilan, yaitu menginjili beberapa orang yang belum kenal YESUS dan membawa mereka kepada YESUS. Sebenarnya dari serangkaian tugas itu, mau ditambah 1 lagi oleh dosen tersebut, tapi setelah melalui negosiasi alot dengan siswanya yang protes, tidak jadi dibebankan kepada mahasiswa. Kami berkata, si dosen ini pasti ada unsur ‘balas dendam’, karena disaat dia menjadi mahasiswa, tugas dia begitu banyak diberi oleh dosennya. Dan ternyata benar, dia mengaku bahwa tugas dia dulu luar biasa, sampai pernah disuruh ngapalin kitab Ibrani nglotok di luar kepada setitikkomanya tidak boleh meleset.
Saudara, kita bersyukur, bahwa di saat YESUS ada di dunia ini DIA tidak memberikan begitu banyak tugas kepada kita seperti yang dilakukan dosen tersebut. Bahkan IA memberi kelegaan kepada yang datang kepada-NYA. Di saat IA terangkat ke Sorga, hanya satu tugas yang diberikan kepada murid-murid-NYA, yakni untuk memberitakan Injil kepada semua mahluk. Itu saja. DIA tidak berusaha ‘balas dendam’ dan menyuruh murid-NYA ikut tersalibkan sama seperti DIA. Semua sudah DIA selesaikan sendiri. Tugas bagian kita hanya mencari murid-murid yang baru bagi-NYA. Hanya itu saja.
TUHAN adalah Dosen Terbaik yang kita punya. DIA selalu tahu kapasitas kita, dan DIA tidak pernah memberi kita tugas yang kita tak dapat menanggungnya….
Ary dan Ester Handoko