Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. Siapa menahan gandum, ia dikutuki orang, tetapi berkat turun di atas kepala orang yang menjual gandum

Amsal 11 : 24 - 26

20 November 2016

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Saudara yang terkasih ;

Suatu kali kami bertemu dengan seorang teman dan kemudian makan bersama. Di saat makan itu dia tiba-tiba, ”Menurutmu, gimana sih si A?” Kami diam dengan pertanyaan itu, lalu tiba-tiba dia sambung lagi, ”..dia pelit yah..” Kami hanya bisa tertawa basa-basi mendengar ungkapan hatinya ini, karena yang dikatakannya itu memang benar adanya. Cerita tentang si A kami tidak perpanjangkan, hanya sampai disini saja, karena memang tidak ada lagi yang bisa diceritakan tentang dia. 

Di pihak lain, kami kenal seorang yang berasal dari gereja lain di luar kota. Setiap hari ibadah (Minggu pagi), tiap dia berangkat ke gereja, bawaannya begitu banyak seperti orang mau buka lapak. Selain tas baby untuk keperluan anaknya yang kecil, dia bawa juga snack-snack untuk dibagikan di sekolah minggu. Selain itu dia bawakan makanan dan minuman untuk merayakan jemaat yang ulang tahun hari itu. Gereja yang ia layani adalah gereja yang masih kecil sehingga setiap ada yang ulang tahun, dirayakan dengan makan-makan sehabis kebaktian. Dan dia yang siapkan makanan besarnya. Yang ulang tahun kalau tidak membawa makanan pun, tidak apa-apa. Atau mereka hanya bawa buahnya atau snacknya saja. Semuanya itu dia lakukan tanpa pamrih dan mengeluh. Soal perpuluhan, dana pembangunan dan lain-lain dia berikan pas dengan tidak menahan-nahan sebagian atau membaginya sendiri untuk hal-hal lain. Dan hal itu masih berjalan sampai hari ini. Ketika gerejanya membuka cabang di luar kota, 2 minggu sekali mereka berangkat pergi siang dan pulang malam hari untuk melayani cabang itu. Luar biasa…

Saudara, ada 2 cerita berbeda di atas. Dan seperti apakah kita mau dikenal dan dikenang ? Seperti cerita pertama tentang orang yang dibilang pelit, atau seperti cerita kedua, orang yang kemurahan hatinya dilihat oleh sekelilingnya ? Ayat kita diatas jelas sekali mengatakan : ‘ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya.’ Dan sambungannya : ‘berkat turun ke kepala orang yang menjual gandum..’. Maksud dari menjual gandum ini adalah dia menjual gandum dengan tidak menahan-nahan dan tidak ditimbun untuk kemudian dijual dengan harga mencekik leher. Pemberian dengan tulus, dengan hati lapang, dengan sukacita. Orang-orang demikianlah yang disukai oleh TUHAN.  Dan percayalah, bagi orang yang murah hati, berkat itu disediakan limpah, tidak akan pernah kekurangan, juga dilimpahi sukacita dan damai sejahtera sebagai bonus tambahannya. 

 

Jadilah orang yang murah hati, 

maka TUHAN pun akan bermurah hati kepada kita  

 

Ary dan Ester Handoko