Saudara yang terkasih ;
Ayat emas di atas adalah salah satu ayat yang kami sukai. Memang awalnya dulu, waktu kami membaca ayat tersebut, ada terselip rasa heran, mengapa ada budak yang mau menyerahkan diri seumur hidup kepada satu tuan? Bahkan sampai ia rela ditindik sebagai tandanya? Bukankah melepaskan diri dari tuannya dan menjadi orang merdeka jauh lebih enak dan bebas? Tetapi saat ini kami mengerti, bahwa memperhamba kepada satu tuan yang baik, jauh lebih bahagia dan ‘selamat’ daripada melemparkan diri sebagai orang merdeka di dunia yang jahat. Bila dia keluar sebagai orang merdeka, bisa jadi dia akan kembali ditangkap dan dijual menjadi budak, tetapi kali ini dia terpaksa diperhamba oleh tuan yang jahat. Itu akan sangat mengerikan.
Saudara, melihat keadaan dunia yang semakin tidak bertambah baik ini, memperhambakan diri kepada TUHAN yang MAHA KUASA dan MAHA BAIK, yaitu TUHAN YESUS, adalah satu keputusan yang terbaik yang bisa kita ambil. Membiarkan diri kita ‘ditindik’ atau menerima baptisan air sebagai tanda penundukan diri sepenuhnya kepada DIA, adalah hal terbaik yang bisa kita lakukan. Alangkah lebih sukacita berada dalam perlindungan tangan TUHAN kita yang baik itu. Dunia begitu jahat. Apa yang nampaknya gemerlap itu sesungguhnya tidak seperti yang kelihatan. Dibalik segala gemerlapnya dunia, tersimpan jebakan iblis yang mengerikan.
Saudara, pilihan tersedia bagi kita semua. Maukah kita ‘ditindik’ sebagai bukti ketaatan dan perhambaan kita seumur hidup kepada TUHAN, atau mau hidup sebagai orang merdeka di luar sana, yang tidak tahu arah kemana akhir tujuan hidup mereka ?
Kau TUHAN adalah BAPAku
Yang sangat menyayangiku
Tak pernah sekalipun ku dapati
KAU sakiti hatiku
KAU TUHAN adalah BAPAku
S’lalu memperhatikanku
Tak ada alasan ku ragu-ragu
Tuk serahkan hatiku kepada-MU
Ary dan Ester Handoko