Dengan segenap kemampuanku aku telah mengadakan persediaan untuk rumah ALLAHku, yakni emas untuk barang-barang emas, perak untuk barang-barang perak, tembaga untuk barang-barang tembaga, besi untuk barang-barang besi, dan kayu untuk barang-barang kayu, batu permata syoham dan permata tatahan, batu hitam dan batu permata yang berwarna-warna, dan segala macam batu mahal-mahal dan sangat banyak pualam. Lagipula karena cintaku kepada rumah ALLAHku, maka sebagai tambahan pada segala yang telah kusediakan bagi rumah kudus, aku dengan ini memberikan kepada rumah ALLAHku dari emas dan perak kepunyaanku sendiri tiga ribu talenta emas dari emas Ofir dan tujuh ribu talenta perak murni untuk menyalut dinding ruangan, yakni emas untuk barang-barang meas dan perak untuk barang-barang perak dan untuk segala yang dikerjakan oleh tukang-tukang. Maka siapakah pada hari ini yang rela memberikan persembahan kepada TUHAN?

I Tawarikh 29 : 2 - 5 

3 September 2017

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Saudara yang terkasih ;

Kita semua dengar tentang berita yang mengagetkan akhir-akhir ini. Sebuah travel biro menggelapkan dana dari rakyat yang jumlahnya mencapai hampir berbilang trilyun. Sungguh hal yang mencengangkan sekaligus memprihatinkan, sebab bagaimana mungkin mereka seperti kehilangan hati nurani dan tidak mempedulikan kepentingan orang banyak, memakainya untuk kepentingan pribadi dan bermewah-mewah. Padahal itu bukan miliknya pribadi. Padahal itu adalah dana dari masyarakat untuk pergi beribadah. 

Hal ini sangat bertolak belakang dengan kisah yang diceritakan di dalam kitab I Tawarikh, tentang raja Daud dan persembahannya. Dengan kerinduan yang luar biasa akan rumah ALLAH, dia mengumpulkan dari mana saja begitu banyak persembahan untuk pembangunan Bait ALLAH. Dan itupun masih kurang menurutnya, sehingga ia juga mempersembahkan harta miliknya pribadi untuk ditambahkan ke bahan-bahan indah-indah yang sudah sedemikian banyak itu ! Dia juga mengajak seluruh bangsa Israel untuk ikut berbagi dalam proyek ini, sehingga bangsa inipun dengan sukacita mengumpulkan harta mereka untuk dipersembahkan kepada TUHAN. Di akhir perikop ini, tertulis demikian,” Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN, juga raja Daud sangat bersukacita.” (I Tawarikh 29 : 9). 

Saudara, kiranya apa yang dilakukan raja Daud pada waktu itu menjadi teladan bagi kita. Sepanjang hidupnya, ia menjadi berkat bagi sekeliling dengan apa yang ia miliki. Dia sadar bahwa semua yang ia miliki itu hanyalah titipan dari TUHAN yang Maha Kuasa. Dia tidak berhak menggunakannya semaunya sendiri saja. Jangankan milik orang lain, miliknya sendiri pun, ia pergunakan dengan amat bijaksana, yaitu dipersembahkannya kepada TUHAN. 

Sesungguhnya, semua harta yang kita miliki, bahkan termasuk nyawa kita,  adalah titipan dari Yang Kuasa…… 

 

Dengan apa kan kubalas segala kebaikan-MU

Segenap hidupku menyembah-MU YESUS

Ku bersyukur pada-MU

S’lamanya….

 

Ary dan Ester Handoko