Saudara yang terkasih ;
Kita semua dengar tentang berita yang mengagetkan akhir-akhir ini. Sebuah travel biro menggelapkan dana dari rakyat yang jumlahnya mencapai hampir berbilang trilyun. Sungguh hal yang mencengangkan sekaligus memprihatinkan, sebab bagaimana mungkin mereka seperti kehilangan hati nurani dan tidak mempedulikan kepentingan orang banyak, memakainya untuk kepentingan pribadi dan bermewah-mewah. Padahal itu bukan miliknya pribadi. Padahal itu adalah dana dari masyarakat untuk pergi beribadah.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan kisah yang diceritakan di dalam kitab I Tawarikh, tentang raja Daud dan persembahannya. Dengan kerinduan yang luar biasa akan rumah ALLAH, dia mengumpulkan dari mana saja begitu banyak persembahan untuk pembangunan Bait ALLAH. Dan itupun masih kurang menurutnya, sehingga ia juga mempersembahkan harta miliknya pribadi untuk ditambahkan ke bahan-bahan indah-indah yang sudah sedemikian banyak itu ! Dia juga mengajak seluruh bangsa Israel untuk ikut berbagi dalam proyek ini, sehingga bangsa inipun dengan sukacita mengumpulkan harta mereka untuk dipersembahkan kepada TUHAN. Di akhir perikop ini, tertulis demikian,” Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN, juga raja Daud sangat bersukacita.” (I Tawarikh 29 : 9).
Saudara, kiranya apa yang dilakukan raja Daud pada waktu itu menjadi teladan bagi kita. Sepanjang hidupnya, ia menjadi berkat bagi sekeliling dengan apa yang ia miliki. Dia sadar bahwa semua yang ia miliki itu hanyalah titipan dari TUHAN yang Maha Kuasa. Dia tidak berhak menggunakannya semaunya sendiri saja. Jangankan milik orang lain, miliknya sendiri pun, ia pergunakan dengan amat bijaksana, yaitu dipersembahkannya kepada TUHAN.
Sesungguhnya, semua harta yang kita miliki, bahkan termasuk nyawa kita, adalah titipan dari Yang Kuasa……
Dengan apa kan kubalas segala kebaikan-MU
Segenap hidupku menyembah-MU YESUS
Ku bersyukur pada-MU
S’lamanya….
Ary dan Ester Handoko

