Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-NYA, "AKU takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan AKU takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah KUlakukan"

Kejadian 8 : 20-21

28 Oktober 2018

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Saudara yang terkasih, 

Sering kali beberapa dari saudara bertanya kepada kami,’Kenapa ya, doaku kok ngga dijawab-jawab? Kenapa ya kalo doa serasa mentok di langit-langit, ngga naik-naik? Kenapa ya kalo pas datang di doa malam liat jemaat kanan kiri kok kayaknya enak gitu, bisa doa dengan khusuk, seperti cepat ketemu dengan YESUS dan langsung bisa curhat, kenapa aku ngga bisa gitu ya?’ Sebenarnya jawabannya sederhana. Selain harus selalu cek hati, bebaskan hati dari segala macam sampah, kotoran dan rasa sakit gara-gara tersinggung si A atau si B, ada satu hal yang sering dilupakan orang. Saudara tahu orang yang sedang membakar sate? Kenapa kok baunya bisa harum dan menyenangkan hati orang yang lewat? Karena ada daging yang dibakar diatasnya. Saudara lihat mobil? Kenapa kok bisa jalan meluncur dan ngebut ? Karena ada bahan bakar di dalam tangkinya. Kenapa mobil sedang meluncur enak tiba-tiba tersendat-sendat, bahkan mogok, padahal mesin semua sehat? Karena bahan bakarnya habis. Gimana caranya mobilnya bisa jalan lagi ? Ya isi bahan bakar lagi. Sesederhana itu.
Saudara, mau doa saudara cepat naik? Cek persembahan kita. Apakah sudah cukup untuk membawa doa kita naik ke hadirat-NYA. Sudah cukupkah ‘bahan bakar persembahan’ itu membuat TUHAN DISENANGKAN dan MENDENGAR DOA kita?
Di Alkitab ada satu teladan yang indah yang dilakukan seseorang bernama bapak Nuh. Setelah air bah surut, hal pertama yang dia lakukan adalah : keluar dari bahtera dan menumpuk batu-batu untuk menaikkan persembahan berupa korban bakaran. Hal itu membuat TUHAN mendengar doanya. Murka TUHAN surut. Dan bahkan IA MELIMPAHKAN BERKAT atas bumi selama bumi masih ada. “Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam” Kejadian 8 : 22. Luar biasa makna sebuah persembahan di hadapan TUHAN !

Di saat kita tidak bisa doa,
cek ‘bahan bakar’ kita,
sudah cukupkah ?

Ary dan Ester Handoko