Jikalau engkau benar, apakah yang kauberikan kepada DIA ? Atau apakah yang diterima-NYA dari tanganmu ?

Ayub 35 : 7

24 Februari 2019

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

"Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti itu ? Sebab daripada-MUlah segala-galanya dan dari tangan-MU sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-MU" I Tawarikh 29 : 14

Saudara yang terkasih,
Suatu saat ketika sedang liburan, kami menginap di sebuah hotel diluar kota. Harga hotel itu semalam sekitar Rp.800.000,- an per kamar. Untuk kota sekecil dimana hotel itu berada, harga segitu sebenarnya kemahalan, namun karena kami dipesankan oleh seorang saudara untuk acara reuni keluarga, mau tidak mau mengikut saja apa maunya rombongan. Hotelnya sih, cukup bagus, nyaman dengan ukuran standard kamar layaknya sebuah hotel. Tapi ada satu catatan yang mengecewakan tentang hotel, yaitu : sabun mandinya kecil sekali. Tipis sekali. Bahkan untuk mandi berdua selama sehari, tidak cukup. Untunglah kami selalu membawa peralatan mandi, jadi urusan sabun juga sudah bawa sendiri, yang tentu jauh lebih besar ukurannya, sehingga sabun hotel itu kami singkirkan saja. Urusan ‘hanya’ menservis customer dengan menyediakan sabun mandi yang layak pakai, kenapa hotel mahal itu begitu pelit?
Banyak kali TUHAN memberi kita berkat luar biasa besar, bahkan sebenarnya tidak terhitung, karena berkat TUHAN selalu baru setiap hari. Tidak pernah ada habisnya, selalu mengalir, dan membuat kita bisa tetap hidup dari hari ke sehari. Tetapi apa yang kita berikan kepada-NYA sebagai balasan kadang sangat tidak sepadan. Yang kita kembalikan kepada TUHAN terkadang sangat tidak layak, dibanding berkat-NYA yang sudah kita terima. Ketika kami sedang memandang sabun ‘mungil’ dari hotel tersebut, TUHAN berbicara tentang hal ini. Betapa banyak yang sudah TUHAN curahkan dalam hidup kita, - sama seperti betapa besar harga yang harus kami bayarkan untuk semalam menginap di hotel tersebut -, tetapi betapa sedikitnya yang kita kembalikan kepada TUHAN, seperti sebuah sabun mandi yang tak layak pakai itu….
Saudara, betapa kita harus terus menerus bertobat dari hari ke sehari untuk belajar memberikan Persembahan Yang Terbaik Untuk TUHAN. Belajarlah untuk mempraktekkannya setiap hari, dan senangkanlah hati TUHAN dengan persembahan terbaik yang kita berikan untuk-NYA..…

Ku b’ri yang terbaik bagi-MU,
Ku relakan segalanya,
Yang terbaik bagi-MU,
S’gnap hatiku dan s’gnap jiwaku…

Ary dan Ester Handoko