Saudara yang terkasih ;
Dalam suatu kali doa malam, TUHAN berkata,”Kenapa mereka suka hitung-hitungan dengan AKU dalam banyak hal ? Memberi hanya sebatas garis paling bawah, bahkan memberi waktu untuk-KU? Sebisa mungkin menghindar, menyediakan waktu doa pun demikian, sebisa mungkin hanya sebulan sekali. Lebih baik lagi bila tidak usah sama sekali. Apalagi dalam hal memberi yang lain. Mengapa mereka hitung-hitungan kepada-KU, sedangkan AKU tidak pernah hitung-hitungan dengan mereka ?” Bila saudara yang mendengar sapaan semacam ini, apa yang saudara rasakan ? Dan apa yang saudara bisa jawab ? Saat itu kami tidak bisa menjawab apa-apa dan hanya bisa tunduk serta menitikkan air mata. TUHAN, ENGKAU begitu baik, tetapi apa yang kami umat-MU ini balaskan kepada-MU…..
Jangan pernah hitung-hitungan dengan TUHAN. Apabila itu kita lakukan, sebelum perhitungan dimulai, sesungguhnya kita sudah kalah duluan. Semua ini kita dapat dari TUHAN, bahkan kesempatan hidup, kemampuan untuk berbuat ini itu – termasuk kemampuan untuk bekerja dan mencari uang -. Jangan coba-coba menakar apa yang hendak kita berikan kepada TUHAN. Bukankah semuanya dari TUHAN ? Setiap berkat yang datang, bukankah itu dari TUHAN ? Setiap kesempatan baik yang diberikan kepada kita, bukankah itu juga dari TUHAN ? Dan bahkan waktu, sesuatu yang makin lama makin berkurang, yang kita miliki saat ini, itu juga dari TUHAN. Semakin panjang umur kita, berarti itu kesempatan untuk menggunakannya yang terbaik untuk TUHAN.
Saudara, mari kita kerjakan, lakukan, pikirkan, apa yang bisa kita balaskan untuk TUHAN. Maka segenap jalan kita akan dijagai dan diberkati-NYA.
Selidiki aku, lihat hatiku,
Apakah ku sungguh mengasihi-MU YESUS,
KAU yang maha tahu, yang menilai hidupku,
Tak ada yang tersembunyi bagi-MU
Ary dan Ester Handoko