Saudara yang terkasih ;
Seorang teman kami bercerita tentang sahabatnya yang berada di satu kota di Jawa Tengah, dan termasuk deretan orang kaya nomer sekian di kota itu. Temannya diluar kota ini punya perusahaan meubel. Dia pernah diajak untuk melihat-lihat gudangnya, dan gudang yang temannya miliki ini areanya luar biasa besarnya. Dia harus naik mobil, untuk bisa mengelilingi keseluruhan gudang itu, saking gedenya. Tetapi temannya ini secara rutin setiap hari harus berkeliling untuk memeriksa gudangnya itu satu demi satu. Dan acara mengelilingi sambil mengecek keseluruhan gudang itu, memakan waktu beberapa jam setiap hari. Itu dikerjakan dengan tekun, sambil memeriksa hasil meubel dengan rinci, sebab hasilnya harus sempurna karena akan dieksport.
Saudara, kadang kita berpikir, seharusnya boss besar semacam itu sudah bisa istirahat. Tugasnya hanya memberi perintah kepada para bawahan dan ongkang-ongkang kaki saja, sudah mendapat keuntungan besar dari hasil kerjanya. Tetapi ternyata itu pemikiran yang keliru. Justru pengusaha yang sukses, biasanya mempunyai semangat juang yang luar biasa. Lebih besar dari para pegawainya. Hal ini mengingatkan kita akan perkataan YESUS,”BAPA-KU bekerja sampai sekarang.” ALLAH yang menciptakan langit dan bumi, alam semesta beserta segala isinya, tidak pernah berhenti bekerja. Demikian pula YESUS. IA akan terus berkarya sampai masa kekekalan.
Saudara, TUHAN tidak menyukai kemalasan. Jika sampai hari ini DIA tidak pernah berhenti bekerja, DIA pun menginginkan kita agar kita terus ‘bergerak’ dan menjadi pribadi yang produktif. Mari tinggalkan kemalasan, menjadi manusia yang produktif, dan memuliakan DIA selama masih ada kesempatan bagi kita untuk bekerja.
Ary dan Ester Handoko