Janganlah kamu sesat : Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik

I Korintus 15 : 33

12 Agustus 2018

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Saudara yang terkasih, 

Perubahan mental dan kejatuhan seseorang memang kadang kala tidak kelihatan. Semuanya berjalan perlahan demi perlahan, tetapi membawa seseorang yang tadinya anak TUHAN menjadi seorang yang menentang kebenaran. Seorang teman sekolah anak kami yang dulu di jaman bangku SMP dan SMA nampak biasa-biasa saja dan kelihatan alim, tiba-tiba selang berjalannya waktu sekarang menjadi seorang atheis. Dia sangat suka bergaul dengan orang-orang Barat, dia memuja orang-orang bule itu, merasa keren dekat dengan mereka. Dia berusaha keras belajar bahasa Inggris untuk bisa berkomunikasi. Sayangnya, paham dunia Barat yang liberal itu pun masuk ke dalam pikirannya. Kata dia, jangan pernah bicara soal agama jika sedang bergaul dengan mereka, karena mereka pasti langsung ambil sikap tidak suka dan menutup diri. Oleh sebab itu lebih baik tampaklah sebagai orang yang atheis saja, itu yang mereka sukai. Bahkan akhir-akhir ini ia memposting foto sedang memegang bendera berwarna rainbow atau pelangi, sebagai lambang LGBT.
Saudara, hati-hatilah dalam bergaul. Benar sekali kata Alkitab, bahwa pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Menjadi seorang yang berpikiran maju, tidak salah. Bergaul dengan banyak kalangan, juga tidak ada salahnya. Tetapi kita harus berhati-hati bila keyakinan mereka mulai menggoyahkan iman kepercayaan kita, lebih baik kita menghindarinya. Seperti sebuah lumpur hisap yang menghisap siapapun yang melaluinya, begitu pula sebuah pergaulan yang buruk. Berhati-hati dan waspadalah selalu.

Ary dan Ester Handoko