Lalu TUHAN ALLAH memberi perintah ini kepada manusia : "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati"

Kejadian 2 : 16 - 17

17 Juni 2018

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Saudara yang terkasih ;
Beberapa minggu lalu, mata seluruh dunia tertuju kepada sebuah acara pernikahan yang agung, yaitu antara Prince William dan seorang wanita yang berasal dari rakyat biasa yang bernama Meghan Markle. Banyak siaran berita yang mengulas, sejak Meghan menjadi anggota kerajaan, tentunya hidupnya tidak sebebas dulu. Bahkan ada sebuah siaran yang mengatakan, untuk main monopoli saja sekarang dia sudah tidak boleh. Apalagi berjalan-jalan seorang diri di taman atau mall, misalnya. Dia tidak mungkin lagi bisa jalan-jalan sendirian, karena sesuai aturan protokoler, harus selalu ada pengawal yang mengawal dia dari jauh untuk memastikan bahwa dia dan suaminya dalam keadaan aman. Dan banyak lagi aturan yang membatasi dia dan harus dia patuhi.
Tetapi seharusnya hal itu tidak menjadi masalah, karena walaupun hidupnya dibatasi, status sosialnya sekarang naik luar biasa tinggi. Dia menjadi anggota kerajaan Inggris. Segala yang ia inginkan sekarang bisa dia miliki tanpa harus bersusah payah. Segala fasilitas nomor satu bisa dia nikmati. Seperti kisah upik abu yang kemudian berubah menjadi Cinderella dan menikah dengan seorang pangeran, demikianlah kisahnya.
Saudara, sejak kita menjadi pengikut KRISTUS, kita pun punya cerita yang sama dengan Meghan. Dulu kita adalah budak dosa. tetapi sekarang kita menjadi anggota Kerajaan Tuhan. kita menjadi anak-anak Tuhan. Tetapi memang ada aturan yang membatasi kita. Tidak boleh ini, tidak boleh itu. Harus begini dan harus begitu. Kebebasan yang kita miliki adalah kebebasan yang beraturan. Bebas, tapi terbatas. Terbatas, tapi bebas. Tetapi, bukankah itu seharusnya tidak menjadi masalah, karena kita ‘sudah menang banyak’.

TUHAN, ku percaya janji-MU dalam hidupku
KAU b’ri kemenangan
TUHAN, KAU slalu setia di dalam hidupku
KAU berharga bagiku
KAUlah jaminanku dalam hidupku…

 

Ary dan Ester Handoko